Contoh Konflik dan Integrasi Pelajaran Sosiologi Kelas 11
1. Konflik yang terjadi di dalam tubuh Partai Golkar semakin meruncing dan bahkan memicu tindakan kekerasan antara pendukung dua kubu.
BBC.com--Masing-masing pihak bersikukuh untuk menggelar Munas dengan jadwal masing-masing. Pengamat menilai konflik ini merupakan yang terbesar di tubuh partai berlambang beringin, setelah reformasi.
Hari Senin (26/11), Tiga puluh empat Pimpinan Daerah Tingkat I Partai Golkar pro ABurizal Bakri mengumumkan dukungan mereka terhadap pelaksanaan Musyrawarah Nasional IX Partai Golkar yang akan digelar di Bali mulai 30 November mendatang. Sementara kalangan anti Aburizal Bakri, mengatasnamakan rapat pleno DPP Golkar justru memecat Ketua Umum Aburizal Bakrie dan Sekjen Idrus Marham, dan membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar, yang mengagendakan Munas Desember mendatang. Persoalan diperumit dengan pernyataan Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdjiatno yang menyarankan penundaan Munas (pendukung Aburizal Bakri) di Bali, dan mempertanyakan izin penyelenggaraannya.Wakil Ketua Umum Partai Golkar Fadel Muhammad yang berkubu di Aburizal Bakri mengatakan pelaksanaan Munas versi mereka sesuai dengan keputusan rapimnas. Ia mengatakan, tidak mempermasalahkan kalangan Golkar lain yang tidak sepakat.
"Bikin tim (penyelamat) silakan saja, haknya tiap anggota bikin sesuatu."
"Mereka ingin merebut (jabatan) ketua umum, (jadi) mereka bikin (tim penyelamat partai) itu ya silakan," kata Fadel.
Menurut dia, dukungan terhadap Aburizal Bakrie untuk kembali menjabat sebagai ketua menguat. Ia menyebut, Golkar dari kubunya juga akan memunculkan kader-kader muda di Munas nanti. Di pihak lain, Presidium Penyelamat Partai Golkar menyatakan keputusan rapat pimpinan nasional di Yogyakarta beberapa waktu lalu tidak sesuai dengan aturan partai, karena diputuskan sepihak oleh kelompok pendukung Abrurizal Bakrie.
2. Konflik Politik di Aceh Karena Persaingan Tidak Sehat
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Semakin mendekati pelaksanaan pemilu legislatih (Pileg) 2014 yang akan berlangsung pada 9 April mendatang, teror politik di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) semakin sering terjadi. Dua peristiwa terakhir dalam sebulan ini cukup menggambarkan telah terjadi persaingan yang tidak sehat diantara partai-partai terutama persaingan partai lokal Partai Nasional Aceh (PNA) dan Partai Aceh (PA).
Teror dan intimidasi dengan kekerasan terjadi saat seorang calon legislatif (caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Selatan, Faisal (40) dari Partai Nasional Aceh (PNA) tewas ditembak oleh orang tak dikenal pada (2/3). Peristiwa penembakan terjadi di Gunung Cot Mancang, Gampong Ladang Tuha, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan. Penembakan ini dilakukan dengan menggunakan senjata laras panjang. Pelaku memberondong korban dengan 42 kali tembakan.
Lalu, kantor PA, Dewan Pimpinan Sagoe (DPS) Lueng Bata Banda Aceh, digranat orang tidak di kenal pada (11/3). Dan, peristiwa paling anyar yakni penembakan mobil caleg PA di Bireun yang menewaskan tiga orang terjadi pada (31/3). Sebelumnya, posko Partai NasDem diserang dua orang tak dikenal senjata laras panjang jenis M-16 dan A1 di jalan Line Exxon Mobil desa Kunyet Mule, Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara, pada (16/1).
Mantan Pangdam Iskandar Muda Aceh, Supiadin Aries Saputra mengatakan, kekerasan pemilu di Aceh terjadi karena adanya persaingan politik antara partai lokal. ''Partai lokal di Aceh tidak siap mental bersaing dengan partai lain dan takut kalah, makanya mereka melakukan aksi teror,'' ujar Supiadin yang disampaikan ke Republika, Sabtu (5/4).
Supiadin, menjelaskan persaingan politik di Aceh sudah dimulai sejak Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada tahun 2006 lalu. Saat itu mulai terbentuknya sejumlah partai lokal di Aceh dampak dari penjanjian damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Indonesia di Helsinki, Finlandia yang ditanda tangani 15 Agustus 2005.
''Sejak itulah terjadi persaingan antar partai lokal yang bermunculan. Persaingan di kalangan elit politik Aceh menyangkut harga diri kelompok dan sulit dihentikan, selama pihak-pihak yang bertikai tidak mau menghentikannya,'' jelasnya.
3. Lulung, Sarpin, dan BG, Ajukan Somasi, dan Juaranya.....
TEMPO.CO , Jakarta:Ancaman somasi belakangan ramai digunakan sejumlah pejabat yang tengah menjadi sorotan publik. Somasi yang dilayangkan hakim Sarpin Rizaldi, Komisaris Jenderal Budi Gunawan, dan pendukung Lulung merupakan beberapa di antaranya. Siapakah di antara mereka yang paling banyak menempuh upaya hukum itu?
Hakim Sarpin melayangkan somasi terhadap khalayak ramai. Ia mengancam para pejabat dan mantan pejabat pemerintah, termasuk pakar hukum yang menyudutkannya dalam kasus putusan pra peradilan Komisaris Jenderal Budi Gunawan. Meski baru sekali menempuh upaya hukum itu, ancaman Sarpin mengarah sasaran yang nyaris tak terhitung jumlahnya.
Berbeda dengan Sarpin, ancaman yang dilayangkan pendukung Abraham Lunggana, Pemuda Panca Marga, boleh dibilang paling ringan. Tuntutan permintaan maaf terhadap personil Slank, Kaka, batal berakir di meja hijau. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta itu meminta pendukungnya menyelesaikan masalah dengan cara damai.
Di antara dua tokoh itu, ancaman somasi seputar polemik pengangkatan calon Kepala Kepolisian RI, Komisaris Jenderal Budi Gunawan, terbilang paling banyak. Lewat kuasa hukumnya, BG pernah mengancam Komisi Kepolisian Nasional yang berencana menjaring ulang dan menyerahkan daftar calon Kapolri kepada Presiden Jokowi.
Para pendukung BG, yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Bekasi (SOMASI) juga sempat mengecam pernyataan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, yang meminta BG segera mengundurkan diri dari pencalonannya sebagai Kapolri. Pernyataan itu mereka nilai mencampuri hak prerogatif presiden.
"Pratiknya tidak boleh mencampuri hak prerogatif Presiden. Pernyataannya agar Pak Budi Gunawan segera mengundurkan diri telah mengusik rasa keadilan dan kebenaran. Kita semua tahu status tersangka yang ditetapkan KPK adalah rekayasa," kata Koordinator SOMASI, Budy A, dalam aksi demo, pada awal Februari lalu.
4. Konflik agraria warisan Orde Baru, tanah dikuasai pihak asing
Merdeka.com - Hingga saat ini konflik agraria atau pertanahan menjadi masalah sulit dituntaskan. Hal itu dipengaruhi politik agraria nasional di masa lampau yang lebih mementingkan pihak asing ketimbang penduduk lokal.
"Akar masalahnya politik agraria nasional lampau yang kapitalis dan liberalistik," kata Anggota Dewan Pakar Konsorsium Pembaruan Agraria, Usep Setiawan dalam workshop wartawan di bidang pertanahan, di Hotel Amos Cozy, Jakarta Selatan, Selasa (16/9).
Menurut Setiawan, politik agraria di masa orde baru lebih menguntungkan pihak asing ketimbang pemilik lahan dan tanah lokal. Sehingga terjadi ketimpangan kepemilikan tanah hingga sekarang.
"Ketimpangan penguasaan, pemilikan dan penggunaan tanah menjadi masalah pokok agraria karena politik agraria nasional di masa lampau," kata Setiawan.
\Bukan hanya konflik dan sengketa agraria, lebih lanjut dia mengatakan, empat masalah lain timbul dari masalah konflik agraria nasional yang tak kunjung tuntas. Ketidakadilan dan kesenjangan sosial, kemiskinan dan pengangguran meluas, krisis multidimensi, dan degradasi kualitas lingkungan," ujar dia.
Oleh karena itu, tujuan reforma agraria direformasikan kembali seperti menata kembali ketimpangan P4 tanah, mengurangi kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, memperbaiki akses masyarakat kepada sumber-sumber ekonomi terutama tanah.
"Mengurangi sengketa atau konflik pertanahan dan keagrariaan, memperbaiki dan menjaga kualitas lingkungan hidup dan meningkatkan ketahanan pangan dan energi nasional," pungkasnya.
1. Kini Orang Rimba punya radio untuk menghubungkan dengan dunia luar
Merdeka.com - Kehidupan Orang Rimba di Taman Nasional Bukit Duabelas Kabupaten Sarolangun Jambi kini semakin dinamis dengan adanya radio Komunitas Orang Rimba. Radio yang diberi nama Benor FM 88.8 ini, dibangun oleh Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) WARSI.
"Sangat baik untuk kanti-kanti (kawan-kawan), bisa menyampaikan informasi yang lebih cepat. Baik itu tentang hutan, tentang kehidupan, tentang keluhan kelompok-kelompok orang rimba dan informasi lainnya," kata salah satu tokoh Orang Rimba, Temenggung Tarip dikutip Antara, Minggu (5/4).
Orang Rimba juga diberi akses untuk menginformasikan kepada masyarakat luar tentang keadaan dan situasi Orang Rimba. Diharapkan adanya radio ini mempermudah interaksi Orang Rimba dengan lingkungan di luarnya.
"Kami mencoba melalui radio ini ingin menyampaikan kepada khalayak ramai bahwa orang rimba tidak seperti apa yang masyarakat luar bayangkan. Mereka bisa bersahabat dengan kita di luar. Mereka juga mengerti tata krama, sehingga interaksi sosial dengan masyarakat dapat berjalan dengan baik," kata Direktur Benor FM chanel 88.8, Andi Agustanis, Yang unik, penyiar radio ini juga berasal dari Orang Rimba. Salah satunya Beteduh yang mengaku senang ditunjuk sebagai penyiar radio Benor FM chanel 88.8.
"Sebagai orang rimba saya bangga dan senang jadi penyiar, orang-orang banyak yang sudah tahu saya. Kemana-mana selalu diajak mampir ke rumah. Ternyata jadi penyiar itu mudah, cukup hidupkan alat ngomong terus dimatikan," kata salah satu Orang Rimba, Beteduh.
Sebenarnya radio ini dikembangkan mulai tahun 2011, namun baru efektif beroperasi sejak satu bulan terakhir. Waktu siaran radio Orang Rimba dimulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB, dengan penyiar memang asli orang rimba. Radion Benor FM menerima permintaan lagu dan data pengetahuan tentang orang rimba dan hutan. Pendengar cukup menelepon atau mengirim pesan singkat yang disediakan. Sementara program andalan Benor adalah 'kaboren esen' atau info harga hasil hutan.
2. Puluhan Komunitas Meriahkan Nusantara Run
VIRUS olahraga lari semarak diadakan di pusat kota, khususnya Jakarta. Pada Minggu, tepatnya 22 Maret 2015, KORAN SINDO pun mengadakan acara lari dengan tema unik, mengenakan kostum bertema Nusantara yang diberi nama Nusantara Run. Acara yang diadakan di Plaza Tenggara Senayan Jakarta ini dipenuhi oleh ribuan pelari yang terbagi menjadi empat kategori, yaitu perorangan atau solo run, grup, komunitas dan tematik. Dari semua kategori tersebut banyak di antara mereka yang mengenakan salah satu atribut busana daerah, seperti kebaya, blangkon, batik, ikat kepala hingga kostum unik. Contohnya, Komunitas Remaja Batik Indonesia yang turut berpartisipasi dalam acara Nusantara Run.
Rush Runners yang sering mengikuti perhelatan lomba lari tidak menyangka mendapatkan peringkat pertama untuk kategori Best Community Group. “Kami cukup kaget memenangkan juara pertama untuk kategori komunitas. Dari komunitas kami sebanyak 80 orang yang turut memeriahkan acara yang seru karena dipenuhi oleh pelari berkostum Nusantara,” ungkap Jeremy Tobing, perwakilan Rush Runner. Keterlibatan komunitas dalam acara yang diadakan oleh KORAN SINDO bukan hanya sekali saja, beberapa acara lainnya mereka juga turut berpartisipasi di dalamnya. Yang menarik, Nusantara Run 2015 bukan sekadar lomba lari. Beberapa komunitas diminta untuk menghibur partisipan yang hadir, seperti Remaja Batik Indonesia yang melakukan demo membatik.
“Perkembangan batik di Indonesia sangatlah bagus. Saat ini banyak generasi muda yang ingin mempelajari tentang batik. Tidak hanya itu, mereka pun banyak yang menjadikan batik sebagai peluang bisnis yang mereka hadirkan melalui produk siap pakai, seperti pakaian,” kata Thiar dari komunitas Remaja Batik Indonesia. Terselenggaranya Nusantara Run diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan seni tari tradisional bagi semua kalangan.
3. Ajak Perempuan Peduli Investasi
KOMUNITAS CeweQuat selalu rajin membuat acaraacara seru. Salah satunya Networking Day, yang mengulas tentang investasi dan wirausaha. Diadakan pada 28 Maret lalu di Chef’s Bakery & CafĂ©, Networking Day bertema “Be Rich & Wise”.
Tema yang dipilih CeweQuat bekerja sama dengan salah satu bank ini sengaja dikemukakan untuk mengajak perempuan sadar hal-hal seputar keuangan, seperti investasi dan wirausaha. ”Kami mengajak siapa pun untuk bisa menjadi enterpreuner, kali ini seputar karier di bidang kuliner dan investasi,” ujar Hapsari Wulandari, panitia acara Networking Day. Acara ini menghadirkan Nilam Sari, pendiri dan Marketing Director Kebab Baba Rafi; Anton Widjaja, Commissioner Es Teler 77; dan Hazrina R Dewi, WISE Director & Head of Equity PT First State Investment.
Sebanyak 26 orang yang memiliki CeweQuat Carier Lead berhak mengikuti acara tersebut. Sengaja CeweQuat membatasi peserta agar lebih eksklusif. “Peserta yang sedikit membuat mereka bisa membangun networking dengan sesama peserta bahkan dengan narasumber,” ujar Wulan. Acara tersebut dibagi dua sesi, sesi pertama, yaitu network session. Peserta dipecah menjadi beberapa kelompok dan bisa langsung berkonsultasi dengan pembicara. Peserta bisa bertanya apa pun seputar rintisan untuk membuat bisnis di bidang kuliner. Sesi kedua, yaitu talkshow session.
Di sesi ini, orang-orang sukses yang telah diundang tersebut menceritakan perjalanan hidup mereka hingga bisnis yang mereka jalankan bisa sukses. Peserta yang hadir pun antusias karena kebanyakan dari mereka juga sudah memiliki bisnis kecilkecilan di bidang kuliner. Networking Day menjadi acara pertama yang akan dilanjutkan dengan berbagai tema yang fokus untuk membangun jaringan peserta dengan pembicara.
4. Berdayakan Teknologi untuk Sukses
Terinspirasi dari Girls In Tech’ (GIT) Global, GIT Indonesia mendorong perempuan dalam memberdayakan teknologi untuk berkarya dan menunjang kesuksesan.
Berbagai kegiatan positif diselenggarakan komunitas ini atas nama kemajuan perempuan dalam teknologi. Perempuan bukan zamannya lagi berada di belakang pria. Kini saatnya kaum perempuan tampil sejajar dengan pria dan mencapai kesuksesan sendiri. Sudah sepatutnya kaum hawa memperkaya diri dengan berbagai pengetahuan dan menguasai teknologi terkini. GIT Indonesia yang merupakan kepanjangan tangan dari GIT Global bertujuan menginspirasi lebih banyak perempuan di Tanah Air dalam menggunakan teknologi untuk berkarya dan menunjang kesuksesannya. “Kami tidak ada keanggotaan tetap, tapi setiap ada pertemuan yang diadakan umumnya dihadiri sekitar 50 orang,” kata Aulia yang akrab disapa Ollie ini. Mereka mempunyai agenda pertemuan rutin yang dirancang setiap tiga bulan sekali. Adapun topik yang dibahas pastilah seputar teknologi. Tidak hanya ngobrol ngalor ngidul , komunitas ini juga acap kali mengundang narasumber yang kompeten di bidangnya untuk meningkatkan wawasan para anggotanya. Beberapa waktu lalu mereka mengundang CEO-Co Founder Female Daily Network Hanifa Ambadar, yang berbagi ilmu mengenai dunia mode dan teknologi. Komunitas ini juga menggelar aneka workshop terbatas dengan salah satu contoh keahlian yang dibagi adalah tentang penggunaan media sosial.
“Di lain waktu, kami juga mengadakan Girls Chat, makan malam privat khusus pengusaha wanita di bidang teknologi, yang tujuannya berbagi permasalahan yang dihadapi saat menjalankan usaha dan sharing solusi apa yang bisa dilakukan,” tutur Ollie. Kendati belum seberapa usianya, nama GIT Indonesia sudah cukup dikenal oleh masyarakat bahkan mendapat respons yang cukup positif. Komunitas GIT Indonesia berharap kelak dapat berkolaborasi dengan lebih banyak pihak, melakukan lebih banyak kegiatan, serta merekrut lebih banyak perempuan untuk menggunakan teknologi sebagi kunci kesuksesan mereka. Tertarik bergabung?
Don't forget to include the link of the article.Thankyou for visiting!
Komentar
Posting Komentar