Menganalisis Prinsip dan Langkah dalam Melaksanakan Pembelajaran Remedial

Menganalisis Prinsip dan Langkah  dalam Melaksanakan Pembelajaran Remedial

A. Pendahuluan 
Pelaksanaan pembelajaran adalah proses yang diatur sedemikian rupa menurut langkah - langkah tertentu agar pelaksanaan mencapai hasil yang diharapkan. Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zain pelaksanaan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif, nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pelaksanaan pembelajaran dimula. Istilah pembelajaran remedial pada mulanya adalah kegiatan mengajar untuk anak luar biasa yang mengalami berbagai hambatan (sakit). Namun, dewasa ini pengertian ini sudah berkembang, sehingga anak yang normal pun memerlukan pelayanan pembelajaran remedial (Remedial Teaching). Menurut  Suhaisimi  Arikunto,  pembelajaran  remedial  adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa-siswa yang belum menguasai bahan pelajaran yang ada diberikan oleh guru, dengan maksud mempertinggi tingkat penguasaan terhadap bahan pelajaran tersebut.  
Menurut Sukardi Pembelajaran remedial adalah upaya guru (dengan atau tanpa bantuan/ kerjasama dengan ahli pihak lain) untuk memungkinkan individi atau kelompok siswa dengan karakteristik tertentu lebih mampu mengembengkan dirinya (meningkat perestasi, penyesuaian kembali) seoptimal mungkin sehingga dapat memahami krateria keberhasilan minimal yang diharapkan, dengan melalui suatu proses interaksi yang berencana, terorganisasi, terarah terhadap keamanan kondisi objektif individu dan atu kelompok siswa yang bersangkutan serta daya dukung sarana lingkungannya. Berdasarkan beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran remedial merupakan upaya perbaikan terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar. Siswa dikatakan mengalami kesulitan  belajar  jika  siswa  tersebut  belum  mencapai  nilai  standar minimal.
Berkaitan dengan hal tersebut berikut ini akan dipaparkan mengenai seperti apakah prosedur dan prinsip yang harus dipersiapkan seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran remedial di sekolah.



B. Isi
Untuk memperlancar pengajaran remedial dengan sempurna sehingga hasil yang diinginkan tercapai lebih baik, maka pelaksanaan harus melalui langkah-langkah yang tepat dan sistematis. Adapun prosedur pengajaran remedial yaitu: 1. Meneliti kembali kasus. Meneliti kembali kasus adalah mendiagnosis kasus kesulitan belajar dengan kriteria di bawah minimal yang dicapai dari hasil belajarnya. Meneliti kembali kasus dengan permasalahannya merupakan tahapan paling fundamental dalam pengajaran remedial karena merupakan landasan titik tolak langkah-langkah berikutnya. 2. Menentukan tindakan yang harus dilakukan. Menentukan tindakan yang harus dilakukan yaitu menentukan alternatif pilihan yang relevan dengan karakteristik kasus yang ditangani.Langkah ini merupakan lanjutan dari langkah pertama. 
Dari hasil penelaah dan penelitian kembali kasus yang dilakukan pada langkah pertama itu akan diperoleh karakteristik kasus yang ditangani tersebut, yaitu dapat diklasifikasikan ke dalam tiga golongan yaitu berat, cukup, dan ringan. Dikatakan kasus berat jika siswa belum memiliki cara belajar yang baik, juga memiliki hambatan emosional. Kasus yang cukup adalah jika siswa telah mampu menemukan pola belajar tetapi belum dapat berhasil karena ada hambatan psikologis. Sedangkan pada kasus ringan jika siswa belum menemukan cara belajar yang baik. Setelah karakteristik harus ditentukan, maka tindakan pemecahan perlu dipikirkan, yaitu sebagai berikut: a. Kalau kasusnya ringan, tindakan yang ditentukan adalah memberikan pengajaran remedial. b. Kalau kasusnya cukup dan berat, maka sebelum diberikan pengajaran remedial harus diberi layanan konseling lebih dahulu, yaitu untuk mengatasi hambatan-hambatan emosional yang mempengaruhi cara belajarnya. 3. Pemberian layanan bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan dan konseling adalah proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh guru/konselor kepada siswa melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya, agar siswa memiliki kemampuan atau kecakapan dalam melihat dan menemukan masalahnya serta mampu menyelasaikan masalahnya sendiri. 
Memberikan arahan atau interaksi antara guru dan siswa dalam memecahkan suatu masalah yang menjadi hambatan mental emosional dalam menghadapi kegiatan belajar. Pelayanan bimbingan dan konseling yaitu untuk memberikan jasa, manfaat atau kegunaan, ataupun keuntungan-keuntungan tertentu kepada individu-individu yang menggunakan pelayanan tersebut. Tujuan dari layanan ini adalah mengusahakan terciptanya kesehatan agar siswa yang menjadi kasus itu terbebas dari hambatan mental emosional dan ketegangan batinnya, kemudian siap sedia kembali menghadapi kegiatan belajar secara wajar dan realistis. 4. Pelaksanaan pembelajaran remedial. Pelaksanaan pembelajaran remedial merupakan suatu program yang diberikan guru untuk memperbaiki prestasi belajar siswa yang dibawah kriteria ketuntasan minimal. Program ini sebagai upaya guru untuk menciptakan suatu situasi yang memungkinkan individu atau kelompok siswa (dengan karakter) tertentu lebih mampu meningkatkan prestasi seoptimal mungkin sehingga dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan. Sasaran pokok pada langkah ini adalah peningkatan prestasi maupun kemampuan menyesuaikan diri sesuai dengan ketentuan keberhasilan yang telah ditetapkan. 5. Melakukan pengukuran kembali terhadap prestasi belajar. Melakukan pengukuran kembali terhadap prestasi adalah dengan mengadakan tes terhadap perubahan pribadi siswa untuk mengetahui proses pengajaran remedial secara menyeluruh. 
Langkah ini adalah melakukan pengukuran terhadap perubahan pada diri siswa yang diberikan pengajaran remedial. Apakah ia sudah mencapai apa yang direncanakan pada kegiatan pelaksanaan remedial atau belum. Maka untuk mengetahui hal itu perlu dilakukan pengukuran terhadap prestasinya kembali dengan alat post-tes atau tes sumatif yang seperti dipergunakan pada proses belajar mengajar yang sesungguhnya. 6. Melakukan re-evaluasi dan re-diagnostik Melakukan re-evaluasi dan re-diagnostik adalah menafsirkan dengan membandingkan kriteria seperti pada proses belajar mengajar yang sesungguhnya. Adapun dari hasil penafsiran itu dapat terjadi 3 kemungkinan dan rekomendasi yang dapat diberikan yaitu: a. Kasus menunjukkan peningkatan prestasi yang dihasilkan sesuai dengan kriteria yang diharapkan, maka selanjutnya diteruskan ke program berikutnya. b. Kasus menunjukkan peningkatkan prestasi, namun belum memenuhi kriteria yang diharapkan, maka diserahkan pada pembimbing untuk diadakan pengayaan. c. Kasus belum menunjukkan perubahan yang berarti dalam hal prestasi, maka perlu didiagnosis lagi untuk mengetahui letak kelemahan pengajaran remedial untuk selanjutnya diadakan ulangan dengan alternatif yang sama. 7. Pengayaan (Tugas Tambahan) Pengayaan adalah memperkaya ilmu pengetahuan atau memperluas ilmu pengetahuan siswa dengan memberi tugas tambahan, baik tugas yang dikerjakan di rumah maupun tugas yang dikerjakan di kelas.
Langkah ini sama dengan langkah ketiga dan bersifat pilihan (optimal) yang kondisional. Sasaran pokok langkah ini ialah agar hasil remedial itu lebih sempurna dengan tindakan pengayaan. Adapun prosedur pelaksanaan remedial menurut Muhammad Entang adalah identifikasi kasus dan faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya kesulitan belajar tidak akan bermanfaat apabila tidak diikuti dengan tindakan-tindakan yang dapat membantu para siswa yang mengalami kesulitan belajar. Sebelum mengambil tindakan-tindakan tersebut seorang guru perlu merencanakan cara yang menurut pertimbangannya akan dapat membantu siswa. Rencana yang disusun hendaknya didasarkan pada hasil identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya kesulitan belajar.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa melaksanakan pembelajaran remedial berdasarkan prosedur-prosedur yang telah ditentukan agar proses pembelajaran tersebut berjalan dengan lancar sehingga menemukan letak kesulitan belajar pada diri siswa dan melaksanakan pembelajaran remedial, (Masbur: 356).
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial sesuai dengan sifatnya sebagai pelayanan khusus, antara lain: 1. Adaptif. Setiap individu peserta didik memiliki karakter dan keunikan sendiri-sendiri, oleh karena itu program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing. Dengan kata lain, pembelajaran remedial harus mengakomodasi perbedaan individual peserta didik. 2. Interaktif. Dalam proses pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk secara intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar yang tersedia. 
Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa kegiatan belajar peserta didik yang bersifat perbaikan perlu mendapatkan monitoring dan pengawasan agar diketahui kemajuan belajarnya. Jika dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan segera diberikan bantuan.. 3. Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian. Sejalan dengan sifat keunikan dan kesulitan belajar peserta didik yang berbeda-beda, maka dalam pembelajaran remedial perlu digunakan berbagai metode mengajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. 4. Pemberian Umpan Balik Sesegera Mungkin. Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin. Umpan balik dapat bersifat korektif maupun konfirmatif. 
Dengan sesegera mungkin memberikan umpan balik dapat dihindari kekeliruan belajar yang berlarut-larut yang dialami peserta didik. 5. Kesinambungan dan Keterbatasan dalam Pemberian pelayanan Program pembelajaran reguler. Dalam pembelajaran remedial merupakan satu kesatuan, dengan demikian program pembelajaran reguler dengan remedial harus berkesinambungan dan programnya selalu tersedia agar setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing-masing.
Prinsip-prinsip tersebut di atas sangatlah penting dalam mendukung proses pembelajaran remedial, dan seorang guru hendaknya benar-benar memahami prinsip-prinsip tersebut, agar nantinya peserta didik tidak merasa kesulitan lagi dalam mengikuti proses pembelajaran remedial.
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran remedial sesuai dengan sifatnya sebagai pelayanan khusus, antara lain: 1. Adaptif. Setiap individu peserta didik memiliki karakter dan keunikan sendiri-sendiri, oleh karena itu program pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya belajar masing-masing. Dengan kata lain, pembelajaran remedial harus mengakomodasi perbedaan individual peserta didik. 2. Interaktif. Dalam proses pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan peserta didik untuk secara intensif berinteraksi dengan pendidik dan sumber belajar yang tersedia. 
Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa kegiatan belajar peserta didik yang bersifat perbaikan perlu mendapatkan monitoring dan pengawasan agar diketahui kemajuan belajarnya. Jika dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan segera diberikan bantuan.. 3. Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian. Sejalan dengan sifat keunikan dan kesulitan belajar peserta didik yang berbeda-beda, maka dalam pembelajaran remedial perlu digunakan berbagai metode mengajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. 4. Pemberian Umpan Balik Sesegera Mungkin. Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin. Umpan balik dapat bersifat korektif maupun konfirmatif. 
Dengan sesegera mungkin memberikan umpan balik dapat dihindari kekeliruan belajar yang berlarut-larut yang dialami peserta didik. 5. Kesinambungan dan Keterbatasan dalam Pemberian pelayanan Program pembelajaran reguler. Dalam pembelajaran remedial merupakan satu kesatuan, dengan demikian program pembelajaran reguler dengan remedial harus berkesinambungan dan programnya selalu tersedia agar setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan kesempatan masing-masing.
Prinsip-prinsip tersebut di atas sangatlah penting dalam mendukung proses pembelajaran remedial, dan seorang guru hendaknya benar-benar memahami prinsip-prinsip tersebut, agar nantinya peserta didik tidak merasa kesulitan lagi dalam mengikuti proses pembelajaran remedial.

C. Kesimpulan 
Remedial teaching adalah suatu upaya guru untuk menciptakan situasi yang memungkinkan individu atau kelompok siswa (dengan karakter) tertentu agar lebih mampu meningkatkan prestasi seoptimal mungkin sehingga dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan. Program remedial hendaknya dilaksanakan oleh guru khusus yang memiliki keahlian dalam bidang pendidikan bagi siswa berkesulitan belajar. Sebelum memberikan pengajaran remedial, guru lebih dahulu melakukan diagnosis, yaitu menentukan jenis dan penyebab kesulitan serta alternatif strategi pengajaran remedial yang efektif dan efisien. Rekomendasi adalah menyusun suatu penyelenggaraan program pengajaran remedial dalam bentuk suatu program pendidikan yang diindividualkan (individuallized education program), yang pelaksanaannya perlu dievaluasi lebih dahulu oleh suatu tim yang disebut Tim Penilai Program Pendidikan Individual, yang terdiri dari guru khusus remedial, guru reguler, kepala sekolah, konselor, dokter, psikolog, orang tua, dan kalau mungkin juga siswa yang bersangkutan. Mendiagnosis pelaksanaan remedial dapat disimpulkan bahwa, sebelum menetapkan alternatif pemecahan masalah kesulitan belajar siswa, guru sangat dianjurkan untuk terlebih dahulu melakukan identifikasi dan observasi (upaya mengenali gejala dengan cermat) terhadap fenomena yang menunjukkan kemungkinan adanya kesulitan belajar pada siswa tersebut. Upaya seperti ini disebut diagnosis yang bertujuan menetapkan jenis penyakit yakni jenis kesulitan belajar siswa.


DAFTAR PUSTAKA

Masbur. 2012. Remedial teaching sebagai suatu solusi: Suatu Analisis Teoretis, Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA. Vol. XII No.2. hal 348-367

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Perkembangan Kurikulum di Indonesia

Contoh Pidato Bahasa Inggris Tentang Karakter Pemimpin untuk Indonesia yang lebih maju | Future Leaders Charateristic For the Betterment of Indonesia

Contoh Pidato Bahasa Lampung tentang budaya lampung