BAB VI SEJARAH BANGSA INDONESIA serta Pilgan dan Essay

Bangsa Indonesia adalah sekelompok masyrakat Indonesia yang bersatu atau dipersatukan karena adanya persamaan sejarah dan nasib masa lampau, serta memliki cita - cita maupun tujuan yang sama untuk kehiudpan di masa yang akan datang. Menurut Surjomiharjdjo (1989) perjuangan bangsa untuk mencapai kemerdekaan di negara – negara asia yang pernah mengalami proses penjajahan, pada umumnya mencapai puncak pertengahan abad ke 20 yakni melalui proses dekolonisasi antara tahun 1945 – 1955.

A. Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan
1. Masa Bangsa Potugis
Portugis yang pertama kali datang ke Malaka pada 1509. Dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque dapat menguasai Malaka pada 10 Agustus 1511. Setelah mendapatkan Malaka, Portugis mulai bergerak dari Madura sampai ke Ternate.
Selanjutnya Bangsa Indonesia meluncurkan berbagai perlawanan kepada Portugis. Salah satunya yang terkenal berasal dari perlawanan Fatahillah yang berasal dari Demak di Sunda Kelapa. Kala itu Fatahillah menyapu Potugis dan merebut kembali Sunda Kelapa.

2. Masa Bangsa Spanyol
Spanyol lebih tertarik bersekutu dengan Tidore. Terjadilah persaingan antara Portugis dan Spanyol di kawasan Maluku. Spanyol kemudian membangun benteng di Tidore. Pembangunan benteng ini semakin memperuncing persaingan persekutuan Potugis dan Ternate dengan Spanyol dan Tidore.
Akhirnya pada tahun 1527 terjadilah pertempuran antara Ternate dengan bantuan Potugis melawan Tidore yang dibantu oleh Spanyol. Portugis dan Spanyol menyadari kerugian yang ditimbulkan akibat persaingan itu. Untuk mengatasi masalah tersebut, pada tahun 1534 keduanya menyepakati diadakanlah Perjanjian Saragosa. Isi perjanjian itu antara lain :
a. Maluku menjadi daerah pengaruh dan kegiatan Portugis.
b. Spanyol harus meninggalkan Maluku dan memusatkan diri di Filipina

3. Masa Pemerintahan Penjajahan Belanda
Masuknya Belanda ke Indonesia juga sebagai akhir dari masa penjajahan bangsa Portugis. Pada tahun 1602 Belanda mendirikan verenigde Oostindixche Compagnie (VOC) di Banten karena ingin menguasai pasar rempah – rempah di Indonesia. Kemudian tanggal 1 Januari 1800 VOC dibubarkan setelah Perancis mengalahkan Belanda.
Penjajahan Belanda tidak berhenti semenjak VOC dibubarkan. Belanda kemudian memilih Daendles sebagai gubernur jendral hindia Belanda. Saat masa Daendles, rakyat Indonesia dipaksa untuk membuat jalan raya Anyer hingga Panarukan.
Kemudian Daendles digantikan oleh Johannes van den Bosch, dan menerapkan sistem tanam paksa. Dalam sistem tanam paksa, tiap desa wajib menyisihkan sebagian tanahnya untuk ditanami komoditi ekspor seperti tebu, nila dan lain sebagainya. Hasil tanam paksa ini harus dijual kepada pemerintah kolonial dengan harga yang telah ditetapkan.

4. Masa Pemerintahan Penjajahan Jepang
Setelah 3,5 abad Belanda menjajah Indonesia, kemudian Jepang menggantikan penjajahan Belanda di Indonesia. Kala itu melalui perjanjian Kalijati pada tanggal 8 maret 1942. Belanda menyerah tanpa syarat ke Jepang. Masa pendudukan Jepang dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada 17 Agustus 1945. Pada awalnya, kedatangan Jepang disambut dengan ramah oleh bangsa Indonesia. Namun, dalam kenyataannya Jepang tidak jauh berbeda dengan Belanda.

B. Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia Setelah Kemerdekaan
a. Konflik Indonesia dan Belanda
b. Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya
c. Pertempuran Ambarawa
d. Medan Area
e. Bandung Lautan Api
f. Tragedi Nasional ( Masa Orde Lama )
g. Pemberontakan PKI Madiun 1948
h. Pemberontakan RMS ( Republik Maluku Selatan )
i. Gerakan 30 September 1965 ( G.30 S / PKI )





Soal Pilihan Ganda
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

1. Negara-negara di Asia pada umumnya mencapai puncak kejayaan setelah dijajah pada pertengahan abad..
a. 18 c. 20 e. 22
b. 19 d. 21

2. Kapankah Negara Pakistan dan India merdeka?
a. 10 November 1943
b. 15 Agustus 1947
c. 22 Agustus 1945
d. 12 November 1947
e. 5 Juli 1948

3. Salah satu perlawanan bangsa indonesia untuk melawan Portugis yang berasal dari Demak adalah
a. Ambawara
b. Medan Area
c. Bandung Lautan Api
d. RMS
e. Fatahillah

4. Persaingan antara Portugis dan Spanyol di kawasan Maluku antara Tidore dan Ternate yang semakin diperkuat oleh Spanyol berada dikubu..
a. Ternate c. Demak e. NTT
b. Tidore d. Maluku

5. Apa nama perjanjian yang dibuat untuk mengatasi kerugian yang ditimbulkan akibat persaingan Ternate dan Tidore?
a. Saragosa c. Linggarjati e. Roem-Royen
b. Bongaya d. Renville

6. Salah satu isi perjanjian perjanjian Saragosa adalah
a. Demak menjadi daerah pengaruh dan kegiatan Portugis.
b. Portugis harus meninggalkan Maluku dan memusatkan diri di Filipina
c. Maluku menjadi daerah pengaruh dan kegiatan Portugis.
d. Portugis harus meninggalkan Maluku dan memusatkan diri di Singapura
e. Maluku menjadi daerah pengaruh dan kegiatan Spanyol.

7. Siapakah gubernur jendral hindia Belanda setelah  VOC dibubarkan?
a. Napoleon c. Marco Polo e. Daendles
b. S. Raffles d. J. Van Den Bosch

8. Kapankah VOC dibubarkan? 
a. Januari 1800 c. April 1800 e. Agustus 1800
b. Maret 1800 d. Mei 1800

9. Kapankah perjanjian Kalijati dilakukan?
a. 2 Juni 1943
b. 19 November 1945
c. 10 Maret 1944
d. 8 Maret 1942
e. 17 April 1946

10. Apa isi tanam paksa?
a. Tiap desa wajib menyisihkan sebagian tanahnya untuk ditanami komoditi ekspor seperti padi
b. Tiap desa wajib menyisihkan sebagian tanahnya untuk ditanami komoditi ekspor seperti tebu
c. Tiap desa wajib menyisihkan sebagian tanahnya untuk ditanami komoditi ekspor seperti ikan
d. Tiap desa wajib menyisihkan sebagian tanahnya untuk ditanami komoditi ekspor seperti tembakau
e. Tiap desa wajib menyisihkan sebagian tanahnya untuk ditanami komoditi ekspor seperti pasir


ESSAY
Jawablah pertanyaan dibawah ini!

1. Jelaskan secara singkat penjajahan pada masa Portugis!
2. Jelaskan apa itu VOC!
3. Jelaskan secara singkat penjajahan pada masa Jepang!
4. Jelaskan pertempuran di Medan Area!
5. Jelaskan Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan)!



JAWAB

1. Penjajahan pada masa Portugis
Alfonso de Albuquerque, tokoh inilah yang membuat kawasan Nusantara waktu itu dikenal oleh orang Eropa dan dimulainya Kolonisasi berabad-abad oleh Portugis bersama bangsa Eropa lain, terutama Inggris dan Belanda. Dari Sungai Tagus yang bermuara ke Samudra Atlantik itulah armada Portugis mengarungi Samudra Atlantik, yang mungkin memakan waktu sebulan hingga tiga bulan, melewati Tanjung Harapan Afrika, menuju Selat Malaka. Dari sini penjelajahan dilanjutkan ke Kepulauan Maluku untuk mencari rempah-rempah, komoditas yang setara emas kala itu. 
Periode Kejayaan Portugis di Nusantara Periode 1511-1526, selama 15 tahun, Nusantara menjadi pelabuhan maritim penting bagi Kerajaan Portugis, yang secara reguler menjadi rute maritim untuk menuju Pulau Sumatera, Jawa, Banda, dan Maluku. Pada tahun 1511 Portugis mengalahkan Kerajaan Malaka. Pada tahun 1512 Alfonso de Albuquerque mengirim Antonio Albreu dan Franscisco Serrao untuk memimpin armadanya mencari jalan ke tempat asal rempah-rempah di Maluku. Sepanjang perjalanan, mereka singgah di Madura, Bali, dan Lombok. Dengan menggunakan nakhoda-nakhoda Jawa, armada itu tiba di Kepulauan Banda, terus menuju Maluku Utara hingga tiba di Ternate. 
Bangsa Eropa pertama yang menemukan Maluku adalah Portugis, pada tahun 1512. Pada waktu itu 2 armada Portugis, masing-masing dibawah pimpinan Anthony d'Abreu dan Fransisco Serau, mendarat di Kepulauan Banda dan Kepulauan Penyu. Perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis, dimanfaatkan Belanda untuk menjejakkan kakinya di Maluku. Pada tahun 1605, Belanda berhasil memaksa Portugis untuk menyerahkan pertahanannya di Ambon kepada Steven van der Hagen dan di Tidore kepada Cornelisz Sebastiansz. Demikian pula benteng Inggris di Kambelo, Pulau Seram, dihancurkan oleh Belanda. Sejak saat itu Belanda berhasil menguasai sebagian besar wilayah Maluku. 
Kedudukan Belanda di Maluku semakin kuat dengan berdirinya VOC pada tahun 1602, dan sejak saat itu Belanda menjadi penguasa tunggal di Maluku. Di bawah kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen, Kepala Operasional VOC, perdagangan cengkih di Maluku sepunuh di bawah kendali VOC selama hampir 350 tahun. Untuk keperluan ini VOC tidak segan-segan mengusir pesaingnya; Portugis, Spanyol, dan Inggris. Bahkan puluhan ribu orang Maluku menjadi korban kebrutalan VOC. Kemudian mereka membangun benteng di Ternate tahun 1511, kemudian tahun 1512 membangun Benteng di Amurang Sulawesi Utara. Portugis kalah perang dengan Spanyol maka daerah Sulawesi utara diserahkan dalam kekuasaan Spanyol (1560 hingga 1660). 
Kerajaan Portugis kemudian dipersatukan dengan Kerajaan Spanyol. Abad 17 datang armada dagang VOC (Belanda) yang kemudian berhasil mengusir Portugis dari Ternate, sehingga kemudian Portugis mundur dan menguasai Timor timur (sejak 1515). Kolonialisme dan Imperialisme mulai merebak di Indonesia sekitar abad ke-15, yaitu diawali dengan pendaratan bangsa Portugis di Malaka dan bangsa Belanda yang dipimpin Cornellis de Houtman pada tahun 1596, untuk mencari sumber rempah-rempah dan berdagang.

2. VOC (Vereenidge Oostindische Compagnie) 
VOC adalah kongsi dagang asal Belanda yang memonopoli aktivitas perdagangan di Asia dan menyatukan perdagangan rempah-rempah dari wilayah timur. Sebagai sebuah kongsi dagang, VOC memiliki beragam hak istimewa dan kewenangan yang sangat luas. Walau hanya sebuah kongsi dagang saja, VOC didukung penuh oleh negara (Belanda) dan difasilitasi secara istimewa.
Misalnya VOC boleh memiliki pasukan perang dan mengadakan perjanjian dengan negara lain. Ini juga alasan mengapa VOC sering disebut sebagai negara di dalam negara. VOC oleh kalangan orang Indonesia sering juga disebut dengan Kumpeni atau Kompeni. Mengapa ? Karena umumnya mayoritas orang Indonesia lebih mudah dalam pengucapannya (diambil dari kata compagnie). Namun rakyat Nusantara lebih mengenal Kompeni sebagai tentara Belanda bukan sebagai sebuah kongsi dagang.

3. Penjajahan pada masa Jepang
Jepang menyerbu dan mengusir tentara Belanda dari Indonesia tentu ada tujuannya. Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan tambang, kaya akan hasil pertanian dan memiliki jumlah penduduk yang banyak. Hal ini, dapat membantu Jepang dalam menghadapi tentara Sekutu. Adapun tujuan Jepang menguasai Indonesia, yaitu sebagai berikut.
a. Jepang memerlukan bahan mentah, seperti minyak bumi dan batu bara untuk keperluan perang.
b. Penduduk Indonesia jumlahnya banyak sehingga dapat membantu Jepang dalam bekerja.
c. Indonesia kaya akan hasil pertanian dan perkebunan.
d. Untuk memengaruhi masyarakat Indonesia, agar mau membantu Jepang maka Jepang melakukan berbagai cara antara lain sebagai berikut.
- Bendera merah putih diizinkan berkibar.
- Lagu Indonesia Raya diizinkan untuk dinyanyikan.
- Bahasa Indonesia diizinkan digunakan sebagai bahasa pengantar.
- Mendirikan berbagai organisasi. 

Adapun organisasi yang dibentuk pada zaman penjajahan Jepang, di antaranya sebagai berikut. 
Gerakan Tiga A, merupakan organisasi pertama yang didirikan Jepang pada 29 April 1942 yang dipimpin oleh Mr. Samsudin. Isi Gerakan Tiga A yaitu Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Pemimpin Asia.
Majelis A'la Indonesia (MIAI) atau Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi) dibentuk pada 22 November 1943, dibawah pimpinan K.H Hasyim Asj'ari yang merupakan organisasi Islam yang didirikan oleh Jepang.
Putera (Pusat Tenaga Rakyat), didirikan pada 1 Maret 1942. Organisasi ini dipimpin oleh empat serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.
Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa), didirikan pada 8 Januari 1944. Organisasi ini dipimpin oleh pejabat-pejabat Jepang.

Pada masa penjajahan Jepang, kehidupan rakyat sangat menderita. Bangsa Jepang mengambil paksa semua hasil bumi termasuk hasil padi rakyat. Akibatnya terjadi kelaparan dimana-mana karena bahan makanan dan pakaian sulit didapat. Selain itu, Jepang memberlakukan sistem kerja paksa atau romusha untuk membangun jalan, jembatan, dan lapangan udara. Mereka tidak hanya dipekerjakan di dalam negeri tetapi juga dikirim ke Malaysia, Vietnam, Myanmar, dan Thailand. Mereka bekerja tanpa upah dan tanpa makanan yang cukup. Meskipun Jepang hanya berkuasa selama tiga tahun di Indonesia, penderitaan bangsa Indonesia sangat besar dan berat.

4. Pertempuran di Medan Area
Pada tanggal 1 Desember 1945, pihak sekutu menuliskan papan bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area di pinggiran kota Medan. Sejak saat itu, istilah Medan Area menjadi terkenal. Inggris bersama NICA melakukan aksi pembersihan terhadap unsur-unsur republik di kota Medan. Sehingga para pemuda membalas aksi-aksi itu sehingga kota Medan menjadi tidak aman. Setiap usaha pengusiran dibalas dengan pengepungan dan bahkan sering terjadi tembak-menembak. Pada tanggal 10 Desember 1945, pasukan Inggris dan NICA berusaha menghancurkan konsentrasi pasukan TKR di Trepes.
Selanjutnya, seorang perwira Inggris berhasil diculik oleh kalangan pemuda dan beberapa truk berhasil dihancurkan. Dengan peristiwa itu. Brigadir Jenderal Ted Kelly kembali mengancam para pemuda agar menyerahkan senjata mereka. Kalau tidak menyerahkan, mereka akan ditembak mati. Pada bulan April 1946, tentara Inggris sudah mulai mendesak pemerintah Republik Indonesia untuk keluar dari kota Medan. Gubernur, Markas Besar TKR, dan walikota pindah ke Pematang Siantar. Dengan demikian, Inggris berhasil menduduki kota Medan.
Tanpa adanya satu komando, mustahil dapat dilakukan serangan yang efektif terhadap kedudukan pasukan Inggris. Pada tanggal 10 Agustus 1946 diadakan pertemuan di Tebingtinggi antar komandan pasukan yang berjuang di Front Medan Area. Pertemuan tersebut memberntuk satu komando bemama Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area. Resimen itu terdiri atas empat sektor, tiap-tiap sektor dibagi lagi menjadi 4 subsektor. Setiap sektor berkekuatan satu batalion. Pusat komandi berada di Sudi Mengerti, Trepes. Dibawah komando tersebut perjuangan Medan Area menjadi lebih baik.

5. Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan)
Pemberontakan Andi Azis, Westerling, dan Soumokil memiliki kesamaan tujuan yaitu, mereka tidak puas terhadap proses kembalinya RIS ke Negara Kesatuan Republik Indoneisa (NKRI). Pemberontakan yang mereka lakukan mengunakan unsur KNIL yang merasa bahwa status mereka tidak jelas dan tidak pasti setelah KMB. Keberhasilan anggota APRIS mengatasi keadaan yang membuat masyarakat semakin bersemangat untuk kembali ke pangkuan NKRI.
Namun, dalam usaha untuk mempersatukan kembali masyarakat ke Negara Kesatuan Republik Indonesia terjadi beberapa hambatan yang diantaranya terror dan intimidasi yang di tujukan kepada masyarakat, terlebih setelah teror yang dibantu oleh anggota Polisi yang telah dibantu dengan pasukan KNIL bagian dari Korp Speciale Troepen yang dibentuk oleh seorang kapten bernama Raymond Westerling yang bertempat di Batujajar yang berada di daerah Bandung. Aksi teror yang dilakukannya tersebut bahkan sampai memakan korban jiwa karena dalam aksi terror tersebut terjadi pembunuhan dan penganiayaan. Benih Separatisme-pun akhirnya muncul. Para biokrat pemerintah daerah memprovokasi masayarakat Ambon bahwa penggabungan wilayah Ambon ke NKRI akan menimbulkan bahaya di kemudian hari sehingga seluruh masyarakat diingatkan untuk menghindari dan waspada dari ancaman bahaya tersebut.
Pada tanggal 20 April tahun 1950, diajukannya mosi tidak percaya terhadap parlemen NIT sehingga mendorong kabinet NIT untuk meletakan jabatannya dan akhirnya kabinet NIT dibubarkan dan bergabung ke dalam wilayah NKRI. Kegagalan pemberontakan yang di lakukan oleh Andi Abdoel Azis (Andi Azis) menyebabkan berakhirnya Negara Indonesia Timur. Akan tetapi Soumokil bersama para anggotanya tidak akan menyerah untuk melepaskan Maluku Tengah dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indoneisa. Bahkan dalam perundingan yang berlangsung di Ambon dengan pemuka KNIL beserta Ir. Manusaman, ia mengusulkan supaya daerah Maluku Selatan dijadikan sebagai daerah yang merdeka, dan bila perlu seluruh anggota dewan yang berada di daerah Maluku Selatan dibunuh. Namun, usul tersebut ditolak karena anggota dewan justru mengusulkan supaya yang melakukan proklamasi kemerdekaan di Maluku Selatan tersebut adalah Kepala Daerah Maluku Selatan, yaitu J. Manuhutu. Akhirnya, J. Manuhutu terpaksa hadir pada rapat kedua di bawah ancaman senjata.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Pidato Bahasa Lampung tentang budaya lampung

Makalah Perkembangan Kurikulum di Indonesia

Contoh Menganalisis Dan Mengidentifikasi Teks Penglaku Atau Kurir Bahasa Lampung